Tuesday, May 21, 2013

CONTOH SKRIPSI KEPERAWATAN: Pengaruh Penerapan Bedside Teaching Terhadap Perubahan Perilaku Profesional dalam Pemasangan Infus Pada Mahasiswa Program Reguler Jurusan Keperawatan Poltekkes Ternate”.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Berdasarkan tujuan Sistem Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Dirjendikti, 1999). Pendidikan program D-III  Keperawaratan adalah suatu pendidikan yang bertujuan menghasilkan  perawat praktisi  pemula (Ahli Madya Keperawatan) yang mana dikembangkan dengan landasan keilmuan  yang cukup dan landasan keprofesian yang kokoh (Ariani, 2001). Memiliki landasan profesi yang kokoh,bermakna menumbuhkan dan membina sikap, tingkah laku,dan kemampuan profesional keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan ilmiah, tahap profesi atau pengalaman belajar klinik merupakan upaya untuk memberikan kesempatan pada peserta didik menerapkan ilmu yang di pelajari di kelas kekeadaan nyata guna mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai kemampuan profesional (Intelektual, Teknikal, dan Interpersonal) (Nursalam, 2002). Namun selama ini proses pembelajaran klinik di Poltekkes (Jurusan Keperawatan) Ternate masih kurang memuaskan. Hal ini diduga disebabkan kemampuan Clinikal instruktur (CI) yang masih rendah, lingkungan tempat praktek kurang memadai, dan metode bimbingan klinik yang diterapkan tidak jelas. Keadaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku profesional mahasiswa baik kognitif, psikomotor, dan afektif masih rendah, terutama dalam tindakan keterampilan pemasangan infus secara prosedural. Namun pengaruh pembelajaran klinik dengan Bedside Teaching terhadap perubahan perilaku profesional pada Mahasiswa Jurursan Keperawatan Poltekkes Ternate masih belum jelas.
Menurut Tutuko B (2004), bahwa kualitas lulusan pendidikan kesehatan (Akademi keperawatan) sekarang ini masih di pertanyakan. Di Poltekkes (Jurursan Keperawatan) Soetomo pada umumnya selama ini dalam proses pembelajaran klinik masih jauh dari harapan, sehingga perilaku profesional mahasiswa masih rendah dan dampak pada pelayanan yang diberikan kepada pasien masih kurang memuaskan. Keadaan tersebut mengakaibatkan kualitas pelayanan kesehatan juga kurang memuskan, karena pada prinsipnya dalam pembelajaran klinik dan lapangan diharapkan dapat terbentuk kemampuan akademik dan profesional serta mampu mengembangkan keterampilan dalam memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan profesional dan dapat bersosialisasi dengan peran profesionalnya (Nursalam, 2002).  
Terkait dengan hal tersebut dalam pembelajaran klinik dipengaruhi oleh banyak hal antara lain (1) penetapan Rumah Sakit atau Puskesmas profesional utama dan  Rumah Sakit lain sebagai jaringan praktek, (2) Adanya komunitas keperawatan yang mampu menciptakan iklim yang kondusif dan adanya model peran (3) Tujuan instruksional yang jelas dan menentukan kompetensi yang akan yang dicapai dan (4) Menetapkan sistem evaluasi (Nursalam, 2002). Oleh sebab itu diharapkan dalam kegiatan pengalaman belajar klinik keperawatan terencana sesuai dengan fungsi dan kompetensi yang ditetapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan dapat dikuasai oleh peserta didik dengan optimal. ( Yusuf A , 2001). Metode pembelajaran merupakan salah satu metode mendidik peserta didik di klinik yang memungkinkan pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik yang sesuai dengan objektif (tujuan), dan karakteristik individual peserta didik berdasarkan kerangka konsep pembelajaran (Nursalam, 2002). Maka pemilihan dan penerapan metode bimbingan klinik dalam kondisi tertentu dengan “Metode Bedside Teaching sangat dimungkinkan.
Bimbingan klinik merupakan bagian dari pendidikan tinggi keperawatan yang berupaya membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Dalyono, 1997). Untuk membantu meningkatkan kemampuan/perilaku profesional tersebut pada mahasiswa, mempersiapkan/meminimalisir hal-hal yang menjadi pengaruh dalam pembelajaran klinik dan memilih atau menerapkan metode pembelajaran klink dengan Bedside Teaching penting untuk dilakukan dengan harapan peserta didik dapat manguasai keterampilan secara prosedural, tumbuh sikap profesional melalui pengamatan langsung
Keadaan permasalahan tersebut sehingga peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Pengaruh Penerapan Bedside Teaching Terhadap Perubahan Perilaku Profesional dalam Pemasangan Infus Pada Mahasiswa Program Reguler Jurusan Keperawatan Poltekkes Ternate”.

No comments:

Post a Comment