BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan tujuan Sistem Pendidikan Nasional yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya
yaitu manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan (Dirjendikti, 1999). Pendidikan program D-III Keperawaratan adalah suatu pendidikan yang
bertujuan menghasilkan perawat praktisi pemula (Ahli Madya Keperawatan) yang mana
dikembangkan dengan landasan keilmuan
yang cukup dan landasan keprofesian yang kokoh (Ariani, 2001). Memiliki
landasan profesi yang kokoh,bermakna menumbuhkan dan membina sikap, tingkah
laku,dan kemampuan profesional keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan
ilmiah, tahap profesi atau pengalaman belajar klinik merupakan upaya untuk
memberikan kesempatan pada peserta didik menerapkan ilmu yang di pelajari di
kelas kekeadaan nyata guna mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai
kemampuan profesional (Intelektual, Teknikal, dan Interpersonal) (Nursalam,
2002). Namun selama ini proses pembelajaran klinik di Poltekkes (Jurusan
Keperawatan) Ternate masih kurang memuaskan. Hal ini diduga disebabkan
kemampuan Clinikal instruktur (CI) yang masih rendah, lingkungan tempat praktek
kurang memadai, dan metode bimbingan klinik yang diterapkan tidak jelas. Keadaan
tersebut berpengaruh terhadap perilaku profesional mahasiswa baik kognitif, psikomotor,
dan afektif masih rendah, terutama dalam tindakan keterampilan pemasangan infus
secara prosedural. Namun pengaruh pembelajaran klinik dengan Bedside Teaching terhadap perubahan
perilaku profesional pada Mahasiswa Jurursan Keperawatan Poltekkes Ternate
masih belum jelas.
Menurut Tutuko B (2004), bahwa kualitas lulusan pendidikan kesehatan
(Akademi keperawatan) sekarang ini masih di pertanyakan. Di Poltekkes (Jurursan
Keperawatan) Soetomo pada umumnya selama ini dalam proses pembelajaran klinik
masih jauh dari harapan, sehingga perilaku profesional mahasiswa masih rendah
dan dampak pada pelayanan yang diberikan kepada pasien masih kurang memuaskan.
Keadaan tersebut mengakaibatkan kualitas pelayanan kesehatan juga kurang
memuskan, karena pada prinsipnya dalam pembelajaran klinik dan lapangan
diharapkan dapat terbentuk kemampuan akademik dan profesional serta mampu
mengembangkan keterampilan dalam memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan
profesional dan dapat bersosialisasi dengan peran profesionalnya (Nursalam,
2002).
Terkait dengan hal tersebut dalam pembelajaran klinik dipengaruhi
oleh banyak hal antara lain (1) penetapan Rumah Sakit atau Puskesmas profesional
utama dan Rumah Sakit lain sebagai
jaringan praktek, (2) Adanya komunitas keperawatan yang mampu menciptakan iklim
yang kondusif dan adanya model peran (3) Tujuan instruksional yang jelas dan
menentukan kompetensi yang akan yang dicapai dan (4) Menetapkan sistem evaluasi
(Nursalam, 2002). Oleh sebab itu diharapkan dalam kegiatan pengalaman belajar
klinik keperawatan terencana sesuai dengan fungsi dan kompetensi yang
ditetapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan dapat dikuasai oleh peserta
didik dengan optimal. ( Yusuf A , 2001). Metode pembelajaran merupakan salah
satu metode mendidik peserta didik di klinik yang memungkinkan pendidik memilih
dan menerapkan cara mendidik yang sesuai dengan objektif (tujuan), dan
karakteristik individual peserta didik berdasarkan kerangka konsep pembelajaran
(Nursalam, 2002). Maka pemilihan dan penerapan metode bimbingan klinik dalam
kondisi tertentu dengan “Metode Bedside
Teaching sangat dimungkinkan.
Bimbingan klinik merupakan bagian dari pendidikan tinggi keperawatan
yang berupaya membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan (Dalyono, 1997). Untuk membantu meningkatkan kemampuan/perilaku
profesional tersebut pada mahasiswa, mempersiapkan/meminimalisir hal-hal yang
menjadi pengaruh dalam pembelajaran klinik dan memilih atau menerapkan metode
pembelajaran klink dengan Bedside
Teaching penting untuk dilakukan dengan harapan peserta didik dapat
manguasai keterampilan secara prosedural, tumbuh sikap profesional melalui pengamatan
langsung
Keadaan permasalahan tersebut sehingga peneliti tertarik untuk
meneliti dengan judul “Pengaruh Penerapan Bedside
Teaching Terhadap Perubahan Perilaku Profesional dalam Pemasangan Infus
Pada Mahasiswa Program Reguler Jurusan Keperawatan Poltekkes Ternate”.
No comments:
Post a Comment