Thursday, May 16, 2013

CONTOH PROPOSAL SKRIPSI PENELITIAN KEPERAWATAN : FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESULITAN BELAJAR MAHASISWA DI AKPER DR. SOEDONO MADIUN


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
          Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara – cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Aktivitas belajar tersebut bersifat kompleks karena merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh banyak faktor dan meliputi berbagai aspek baik yang bersumber dari dalam diri maupun dari luar diri manusia. (Hamalik,1990:21).
          Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya berlangsung wajar, kadang dapat lancar, kadang – kadang tidak, kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang terasa sulit. (Ahmadi dan Widodo S,1991:74). Kenyataan ini sering dijumpai pada setiap mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Setiap individu tidaklah sama. Hal ini yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan mahasiswa. Suatu kondisi proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan- hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar disebut dengan kesulitan belajar. (Ahmadi dan Widodo, 1991:88).
          Kesulitan belajar terdiri dari beberapa kategori. Menurut Soekamto dan Udin SW(1997:38), seorang mahasiswa tentu mempunyai IQ di atas rata-rata. Berdasar asumsi tersebut maka kesulitan belajar yang terjadi pada mahasiswa termasuk dalam "under achiever" yaitu prestasi rendah atau kurang. Mahasiswa tersebut memiliki IQ tinggi tetapi prestasi belajarnya rendah atau tidak dapat mencapai yang semestinya (berdasar tingkat kemampuanya). Sedangkan kelompok mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar tersebut disebut sebagai "lower Group" yaitu kelompok yang mempunyai prestasi di bawah rata-rata (Makmun,2000: 308)
          Dari berbagai sumber informasi dapat diketahui bahwa suatu kelompok siswa / mahasiswa yang berdistribusi normal dapat diperkirakan adanya sejumlah kasus hipotetik kesulitan belajar sekitar 10% - 25% dari keseluruhan populasi tersebut. (Makmun, 2000 : 312).
          Berdasarkan hasil evaluasi belajar mahasiswa Akper Dr. Soedono Madiun tahun 2000/2001, dari 60 mahasiswa semester IV terdapat 24 (46%) mahasiswa dengan indeks prestasi dibawah rata-rata kelompok. Mahasiswa semester II dari 57 mahasiswa terdapat 29 (49%) mahasiswa dengan indeks prestasi di bawah rata-rata kelompok. Dengan demikian diperkirakan terdapat 46% mahasiswa semester IV dan 49% mahasiswa semester II yang mengalami kesulitan belajar.
          Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan faktor intelegensi, tetapi dapat juga karena faktor non intelegensi. IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan dalam belajar (Ahmadi dan Widodo, 1991:74). Faktor-faktor kesulitan belajar dapat berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri seperti motivasi yang kurang, kebiasaan belajar kurang efektif dan kecakapan mengikuti kuliah kurang. Faktor lain berasal dari sekolah, yaitu karena faktor guru, bahan bacaan, kurikulum, kondisi gedung dan alat pelajaran. Keluarga juga merupakan faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar, yaitu perhatian orangtua , suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi. Faktor masyarakat seperti teman bergaul, aktivitas di masyarakat dan lingkungan tetangga juga mempengaruhi kesulitan belajar.
          Kesulitan belajar pada mahasiswa ditandai dengan menunjukkan prestasi yang rendah (baik berdasar kelompok maupun patokan yang ditetapkan), hasil belajar yang dicapai tak seimbang dengan usahanya, lambat dalam melakukan tugas belajar dan berperilaku yang tidak wajar.
          Tidak banyak mahasiswa yang menyadari kesulitan yang dialaminya. Tetapi tak dapat dipungkiri bahwa banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan, bahkan kegagalan seperti tak lulus ujian atau mendapat angka yang buruk dalam ujian. Sebagian besar mahasiswa yang berulangkali mengalami kegagalan dalam studinya akan menimbulkan kejengkelan, kemarahan, kemalasan, kebosanan dan bahkan kebencian. Pada akhirnya mahasiswa terpaksa harus meninggalkan bangku kuliahnya dengan segala macam kerugian berupa gangguan mental, kerugian biaya dan kehancuran dalam seluruh hidupnya (Hamalik, 1990:127).
          Upaya  memperbaiki cara belajar sangat diperlukan untuk menghindari kegagalan dalam belajar. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengenal sedini mungkin jenis kesulitan belajar dan mencari sumber penyebab utama dan penyerta yang menimbulkan kesulitan belajar (Ahmadi dan Widodo S, 1991:91).
          Berdasarkan data hasil evaluasi belajar mahasiswa dan akibat yang dapat ditimbulkan, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan kesulitan belajar. Diketahuinya faktor yang mempengaruhi  kesulitan tersebut maka upaya untuk mengatasi dapat dilakukan dengan tepat.

1 comment:

  1. Post Sangat Bermanfaat Jangan Lupa Kunjungi Blog
    http://jasakonsultanskripsisurabaya.blogspot.com/

    ReplyDelete