BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Motivasi belajar adalah kekuatan yang dapat mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar
(Dymyati dan Mudjiono, 1999,1). Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak didalam diri individu (peserta didik) yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan yang memberi arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Semakin besar rintangan yang diatasi,
berarti semakin kuat juga motivasi belajar yang ia miliki, atau dengan kata
lain semakin besar dan kuat motivasi belajar yang dimiliki, akan semakin mampu
mengatasi hambatan dan masalah yang dihadapi selama mengikuti pendidikan.
Prestasi belajar adalah nilai prestasi yang mencerminkan
tingkat-tingkat mahasiswa, sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan setiap mata kuliah (Arikunto, 1995,2). Prestasi belajar dapat
dikatakan sebagai istilah yang menunjukkan suatu derajat keberhasilan seseorang
dalam proses belajar untuk mencapai tujuan belajar. Kalau dihubungkan dengan
prestasi belajar mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dengan kuatnya motivasi
yang dimanifestasikan dengan adanya konsentrasi dalam menghadapi materi
perkuliahan maka dengan sendirinya akan menghasilkan prestasi yang memuaskan
(Zainal Aripin, 1991, 21)
Dari asumsi sementara terdapat kesan bahwa mahasiswa PSIK
FK UNAIR Angkatan III yang mengikuti Ujian Perbaikan pada semester I, II dan
III, maupun Semester Pendek pada semester II dan III dalam tiap mata kuliah
cukup banyak. Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi adalah “kurangnya
motivasi” Mengingat masih banyak faktor lain yang mungkin mempengaruhi seperti
di antaranya adalah tujuan yang hendak dicapai, situasi yang mempengaruhi,
kesiapan (readness) mahasiswa untuk belajar, minat dan konsentrasi
mahasiswa dalam belajar, keteraturan waktu dan kesiapan dalam belajar, karena
banyaknya faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pendidikan, penelitian
ini hanya membahas salah satu faktor yaitu faktor motivasi, sehingga penelitian
ini merumuskan apakah motivasi mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar.
Masalah ini penting untuk diteliti, karena motivasi
merupakan aspek yang sangat menentukan terhadap keberhasilan mahasiswa, baik
selama mengikuti pendidikan maupun setelah selesai mengikuti pendidikan
nantinya.
Bertolak dari permasalahan di atas, khususnya kedudukan
atau posisi dan peran Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) dalam sistem
pendidikan tinggi keperawatan, maka langkah-langkah penataan dan pembinaan
lembaga pendidikan yang bersifat strategik perlu disusun dan dilaksanakan.
Pengembangan kurikulum yang mengacu pada kurikulum nasional, bentuk pengalaman
belajar yang relevan dan pengembangan sumber daya pendidikan yang diperlukan
serta pembinaan dan perlu pengembangan kemampuan/keterampilan merupakan
langkah-langkah pembinaan lembaga pendidikan harus dilakukan.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya lagi adalah peran
tugas Staf Akademik (Dosen) sebagai motivator hendaknya mampu mengembangkan
proses interaksi yang edukatif sehingga dapat menumbuhkan dan meningkatkan
motivasi belajar yang pada tempatnya tercipta suasana belajar yang optimal
sesuai yang diharapkan, sehingga tingkat prestasi belajar mahasiswa yang
optimal dapat dicapai.